Wednesday, 15 June 2016

Jalan-jalan ke Keraton Solo









Kali ini jalan-jalan berlanjut ke Keraton Surakarta.
Tiket masuk Rp.10.000,- saya masuk bawa kamera tapi gak pake tambahan tiket masuk. Beberapa pengalaman dari temen blogger katanya kalo bawa kamera bakalan kena tambahan biaya 3500. Oh, mungkin tiket masuk saya itu sudah termasuk tiket tambahan karena bawa kamera kali ya?

Waktu masuk ada bapak-bapak yang bertugas menjaga pintu masuk dan merobek tiket, beliau sempat menanyakan apakah kami perlu juru pandu atau tidak. Temen-temen sempet menolak, tapi aku berceletuk "gak seru kalo gak pake juru pandu...". Mungkin abdi dalem denger kali ya? Jadi beliau ngikutin kami dari belakang trus menjelaskan sejarah dari keraton. 
(Aku lupa nama abdi dalemnya siapa. Maaf ya pak...) 
Abdi dalemnya ramah banget, dan ngayomi, banyak beri wejangan. Saya berasa jalan-jalan bersama kakek. Hehehe

Di keraton abdi dalem menjelaskan bahwa pintu yang besar dan lebar yang menyambut kedatangan kami katanya udah berumur ratusan tahun. 

Begitu masuk di pekarangan keraton, puluhan pohon rindang turut menyambut kedatangan para pelancong ini. Suasana dihalaman keraton sejuk dan nyaman deh pokoknya. Oh iya, pasir di halaman keraton ini berasal dari pantai laut selatan. Dulu banyak pengunjung yang suka ngambil pasir di halaman itu, karena katanya dapat menyembuhkan penyakit. Ada yang rematik trus nginjak pasir dihalaman keraton pulangnya langsung sembuh! Jadi tersiarlah kabar bahwa pasir keraton itu mujarab. Sehingga, banyak pengunjung berbondong-bondong ngambil pasir di keraton so, pasirnya makin dikit deh. Akhirnya, dipasanglah pengumuman bahwa pasir dikeraton tidak boleh diambil.

Kalo datang ke keraton jangan pake sandal, singlet, celana puntung atau pakean seksi. Namanya juga keraton, kalo mau masuk ya musti sopan guys! Kalo gak, kamu dilarang masuk loh! Pake sandal aja kalo masuk dilarang, musti nyeker jadinya.

Well, singkat saja, di keraton itu yang diperlihatkan ada menara khusus tempat semedi raja, ada gedung yang luas tempat penobatan raja, ada museum keraton juga, isi museum itu banyak banget! Ada candi, kereta kerajaan, berbagai peninggalan dan silsilah raja, pokoknya macem-macem deh!

Didalam keraton saya sempat berfoto sama penjaga keraton, pakeannya macam pengawal istana gitu. Lengkap dengan pedang. Heheheh, selesai berfoto kita ngasih duit seiklasnya, kata si penjaga istana berpakaian hijau itu.

Ada perkataan abdi dalem yang sangat saya sukai. Kata beliau "Kata jawa yang paling bagus itu adalah 'slamet'. Contohnya kita semua bertemu di keraton karena selamet, kita masih bernafas karena selamet. Berbeda dengan mereka yang sakit." Jelas abdi dalem.

Berhubung kami datang dibulan ramadhan, jadi kami tidak mendengar suara gamelan. Kata abdi dalem, suara gamelan dibunyika  tiap beberapa hari selama seminggu namun untuk menghormati bulan ramadhan maka suara dan bunyi-bunyian dihentikan. Kecuali pada hari selasa kliwon, yang merupakan hari lahir nyi roro kidul, maka akan dilaksanakan pagelaran tari sembilan maka gamelan akan dibunyikan dan akan ada penari yang merupakan gadis memakai kemben.
Katanya kalo sembilan gadis itu menari tarian sembilan akan menjadi sepuluh, dan penari sepuluh itulah Ratu Pantai Selatan, trus kalo tarian sudah selesai tarian akan kembali menjadi sembilan. Begitu kata abdi dalem.






Monday, 13 June 2016

WISATA KULINER PART II, NGARSO PURO



Jangan lupa mampir mencicipi sosis jumbo di ngarso puro


Wisata Kuliner di SOLO part I. KHENG HOUSE

Well, kali ini saya akan menunjukkan beberapa tempat makan yang saya kunjungi di solo.
Sebenarnya kalo jalan tengah malam, ada banyak tempat makan dipinggiran jalan yang mudah didapatkan. Salah satu yang sempat saya kunjungi adalah KHENG HOUSE.
Kheng House menawarkan menu yang cukup beragam dengan harga yang relative murah untuk kantong mahasiswi seperti kami. Letaknya hanya dua gang dari hotel Keprabon dan dekat dengan Ngarsopuro loh! jadi kalo malam minggu pengen ke ngarso puro, gak ada salahnya mengunjungi Kheng House.
Rumah Makan Kheng House

Menu makanannya di pajang seperti ini.

Nasi Pindang Serani


Saya memesan Nasi Pindang Serani. Harganya Rp.35.000,- Nasi pindang serani tuh isinya sop daging gitu, pake nasi. seperti gambar diatas. Hanya saja beberapa teman yang kelaparan kurang puas dengan porsi daging sapi yang sedikit..

Didalam Kheng House ada cukup banyak tumbuhan. seharusnya sih gak boleh, soalnya tumbuhan tengah malam kan mengeluarkan Karbon Dioksida dan berbahaya untuk tubuh manusia. Tapi Kheng House sepertinya tidak buka resto ini sampe tengah malam deh, karena saat kami datang disana, kami terlihat seperti pengunjung terakhir, soalnya saat kami masuk, banyak pengunjung yang telah selesai makan dan keluar satu persatu.

Bersama teman-teman kuliner tengah malam!

Kolak Gratis
Rejeki emang gak kemana, saat kami beranjak ke kasir untuk membayar harga makanan, pelayan resto nahan dan menawarkan kolak. katanya gratis! Jadilah kami mendapat kolak gratis. Sebenarnya dalam hati kami tau pasti itu sisa kolak buka puasa sore tadi, hehehhe. gapapalah namanya rejeki gak boleh ditolak, kolaknya cukup enak, tapi aku kurang suka pisang yang agak keras, maklum, aku kan pecinta makanan bertekstur lembut.

Thursday, 9 June 2016

SOLO, Here I Am

Night!
setelah berada dua malam di jogja. kini aku bertolak ke solo.
pertama kalinya ke solo, pertama kali naek kereta seharga 8000 dan menempuh perjalanan selama kurang lebih sejam, akhirnya aku sampai di kota yang terkenal dengan batik khas solo-nya.
aku belum sempet mencoba makanan khas dari kota solo, belom sempet ke tempat wisata juga.
So, kali ini saya hanya akan memberikan review mengenai kota solo dulu, ya review sepintas. soalnya aku juga baru beberapa jam sampai di kota solo ini.
First! kalo kamu naek kereta dan sampai di stasiun solobalapan, mending kamu naek taksi deh. Berdasarkan pengalaman aku barusan, aku tiba di solo bersama dua orang temanku yang lain, kami sempet niat mau naik becak ke hotel keprabon solo, tapi niatan itu kandas karena harga becak yang ditawarkan dua puluh ribu per becak! bayangin, kami tiga orang so pasti harga yang harus kami bayar adalah enam puluh ribu. Jadi, saran kami memutuskan untuk menyewa taksi yang seharga Rp.25.000 bertiga dan dianter sampai ke hotel keprabon. disamping itu supir taksinya ramah lagi!

Second! Kalo mau penginapan yang strategis untuk belanja dan wisata dan juga murah meriah, aku sarankan hotel keprabon. harganya cukup murah! kami pesen kamar untuk tiga orang, dengan fasilitas bathroom, tv, lemari pakaian, meja, Ac dan yang paling vital adalah FREE WIFI yang kuat banget!
Harga? tenang aja, harganya cukup murah. dengan Rp.190.000 kami sudah dapatkan kamar ini. gimana? keren kan? So, buat kamu dengan tipe backpacker kamar ini lebih dari cukup lah!
Halaman depan kamar


Ada terasnya, jadi bisa santai duduk-duduk didepan kamar


Kamar mandinya cukup bersih lah.

 
Ada cermin dan lemari berukuran sedang

Ya, cukup sekian review kali ini.
Tunggu terus ya review saya mengenai tempat, hingga kuliner di solo!
Byeee